BuOL-Ketua Dewan Pembina Perkumpulan Aparatur Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Papdesi) Kabupaten Buol, dr. Sofyan Mailili, M. Kes, menyatakan, saat ini pihaknya terus mendorong peningkatan ekonomi masyarakat Kabupaten Buol melalui kegiatan sosialisasi dan pendampingan di sektor pertanian dan perkebunan.
" Kita ini membawa misi bagaimana meningkatkan ekonomi masyarakat melalui organisasi Papdesi. Bagaimana masyarakat desa bisa meningkat taraf ekonominya dengan mengandalkan produk-produk unggulan masing-masing desa, " terang Sofyan dalam kegiatan Pelatihan Sambung Pucuk Durian Lokal Dengan Durian Musang King dan Durian Duri Hitam di Balai Desa Lakukan Buol Kecamatan Lakea Kabupaten Buol, Kamis (11/1/2024).
Menurutnya, dalam rangka pemerataan program peningkatan ekonomi masyarakat ini, Papdesi rutin melaksanakan kegiatan pendampingan melalui sosialisasi dan pelatihan bagi petani di Kabupaten Buol. Hal ini menurut Sofyan adalah langkah awal untuk mewujudkan peningkatan nilai ekonomi terhadap produk-produk pertanian yang dihasilkan oleh masyarakat desa.
" Ini adalah rangkaian dari kegiatan-kegiatan kami sebelumnya. Di Paleleh kami telah melaksanakan sosialisasi terkait nilai ekonomi dari tanaman durian, kemudian kita lanjut pelatihan di Desa Nandu Kecamatan Gadung, Kecamatan Bunobugo dan di Lakea ini yang kedua kalinya. Dalam kegiatan sosialisasi tersebut kita mendatangkan narasumber yang memang ahli di bidang pertanian, " kata Sofyan.
Baca juga:
Vaksin Booster Itu Penting, Apa Alasannya?
|
Menurut Sofyan, salah satu produk unggulan yang tengah didorong pengembangannya oleh Papdesi adalah pengembangan durian jenis Musang King dan Duri Hitam, mengingat iklim dan ketersediaan lahan yang masih sangat potensial di Kabupaten Buol.
" Untuk durian misalnya, masyarakat di Kabupaten Buol sudah familiar dengan tanaman durian, tinggal bagaimana kita menjadikan produk kita itu bernilai ekonomi tinggi, dengan faritas unggulan dengan harga yang lebih tinggi dibanding durian lokal" terangnya.
Sofyan menyebut, permasalahan yang sering dikeluhkan petani adalah bibit durian premium yang harganya masih terbilang cukup mahal, namun menurutnya hal ini bisa bisa diselesaikan dengan pengadaan bibit oleh pemerintah, pengadaan bibit dari dana desa dan kegiatan pelatihan pemberdayaan masyarakat tentang pembuatan bibit durian secara mandiri.
" Pembuatan bibit sendiri dengan cara okulasi dan sambung samping ini yg terus kita dorong, sehingga timbul kemandirian masyarakat dan menumbuhkan semangat kewirausahaan sehingga mempercepat tercapai nya tujuan program ini, " terang Sofyan.
Dirinya juga menyatakan, masalah lain dalam pengembangan produk-produk unggulan dalam rangka peningkatan ekonomi masyarakat di desa adalah ketersediaan pasar yang akan menampung hasil pertanian di Kabupaten Buol.
" Yang menjadi masalah bagi petani adalah pasar, nah ini juga akan kami upayakan. Kita data berapa banyak petani durian yang ada di Kabupaten Buol kemudian kita dorong Pemerintah untuk mensuport rencana ini. Melalui asosiasi, kami juga akan bekerjasama dengan beberapa pihak untuk merealisasi ketersedian gudang dan pemasarannya, " kata Sofyan.
Dalam rangka mensukseskan misi tersebut DPC Papdesi Kabupaten Buol menggandeng Pemerintah Daerah dan PT Sinasco yang fokus pada perkebunan dan pertanian dan bergerak dalam pengembangan serta pemasaran produk pertanian.**